Senin, 03 Oktober 2011

move on

gara-gara Niken !

kemrin ketemu di kampus, terus dia cerita tentang keadaanya yang menurut ku semakin parah. muntah darah, badan meriang.. Ken, please, be caring your self first lah..

tiba-tiba dia cerita kalo dia masih merindukan lelaki. yang (sorry: brengsek) dijadikan alasannya untuk move on. yang namanya lelaki, itu dia gentle, dia caring you deeply, not make you on crying daily.

dan terlontarlah, "mak, kamu kok bisa move on gini ya? kenapa aku ndak? aku harus gimana ya mak?"

sebenernya gimana sih, arti move on itu? kalo mind set kita cuman buat seneng-seneng, rugi menn! sederhana aja..

kalo aku lebih gini aja, hagai dirimu sendiri itu yang pertama, karena saat itulah peoples arround us looking what we need. because we have not "talk" at all, empty world you get then.

kedua, berikan pengertian pada jiwa tersabar pada hati terkecil yang kamu punya, karena motivator terbesar dari pahitnya kehidupan adalah dirimu sendiri. jangan pernah salahkan ekstern diri kita kalo kamu mau belajar dari kebijaksanaan

ketiga, buat rencana di hari esok, stidaknya pembuktian buat orangtua tercinta. mereka ngga pernah menginginkan belas kasihan mu guys, lebih-lebih pundi uang hasil kerja kita. mereka hanya menginginkan kita sehat, berprestasi secara akaemik maupun non-akademik, dan membanggakan nama mereka karena kita anaknya.

keempat, tolak semua buaian lelaki yang hanya memberi mu harapan kosong dengan berjanji sesuatu yang belum pasti. ngga usah takut sendiri, kalo kita masih memilih agama kita, Allah SWT pasti menunjukkan yang tepat dari segala pilihan yang terbaik. Maryam aja bisa memiliki anak nabi Isa a.s walaupun tidak pernah sekalipun dientuh oleh lelaki, karena apa? karena Maryam menyerahkan sesuatu dalam kehidupan beliau hanya pada Allah SWT. sungguh, cinta Allah SWT jauuuuuuuh lebih indah dan lebih cantik dari yang lelaki manapun berikan padamu.

kelima, tinggalakan orang yang sudah tidak lagi peduli padamu. orang macam ini cukup jadi pembelajaran buat kita. saat memang ngga ada nama atau ingatan dia sama kita dihatinya, kita ngga pantas memberatkan hati pada jenis mahluk seperti ini. believe it, good man arn't good lips service.

keenam, cari kesibukkan bukan untuk melupakan dia yang menyakiti hati mu, tapi kesibukkan yang justru membuat mu lebih menghargai dirimu sendiri. percuma sibuk sana-sini kalo cuman jadi pelengkap kepanitiaan dan semakin tidak mengurus 'kesejahteraan' diri sendiri. kalo para motivator aja dibayar mahal atas kata-katanya, kenapa berminggu-minggu kita kerjasama cuman buat kita tambah sakit fisik? bukannya orangtua kita hampir selalu menyediakan apa yang kita inginkan atau butuhkan?

ketujuh, jangan pernah menggantikan teman-teman lama dengan teman-teman baru hanya untuk dipandang atau dinilai kita pandai beradaptasi. jadi apa kita tanpa mereka kemarin? bisa pa kita kalo bukan mereka yang bantu kita? they are the greatest thing(s) what we get free as long as your life, dan mereka jauh lebih berharga dari apa yang nantinya kau dapatkan.

jadi bersyukurlah saat kalian masih diberi kesempatan untuk bisa menikmati indahnya dunia ini tanpa ada rasa galu ataupun pilu hanya karena lelaki yang tak sepantasnya kita beratkan dalam hati. dan perkara move on atau belum kita dari masa lalu, coba lihat kebutuhan masing-masing aja. pantaskah kita masih berdiri bersama rasa sakit hati itu?

buka mata-buka hati-serahkan hati mu pada DIA YANG MAHA TAHU