Kamis, 06 Desember 2012

selesai

belum kering semuanya, belum sepi keadaannya, tapi memang lebih baik selesai. bukan tanpa aturan, tapi memang ini aturannya. bersama dengan terbaik.

banyak yang ku pilih untuk tidak ku ketahui, meskipun telingaku masih berfungsi. terus ku gerakkan kaki ku untuk melangkah meski memang terlalu angkuh. ku sadari itu. karena aku tau siapa aku dan bagaimana mereka memandangku. aku punya mata.

berulang aku hela nafas panjang, menarik kemudian menghempasnya dalam tundukkan. kemudian aku kerutkan alisku berupaya untuk bisa menjatuhkan sesuatu atau emosi ku sendiri. emosi yang datang hanya untuk membuat ku berantakkan.

aku wanita tanpa lemah lembut saat itu. didalam dada ku hanya ada kekejian terhadap apa yang aku dengar dan aku rasa. keras, karena sudah terlanjur ku ciptakan suasana penuh emosi itu. dan aku sadari memang lebih baik selesai.

jika kemudian semua itu luntur, bukan karena apapun. bukan karena ada mobil pemadam kebakaran atau fire rescue yang lain. tapi karena ada tangan yang Maha Agung yang membelai punggung ku sangat halus. penuh kelembutan. menghangatkan dan meneduhkan.

ada dibalik otak ku, lafalnya ku lihat.. ALLAH dalam kaligrafi favorit ku. hitam legam dan tebal. jelas.

dan dia yang kini hadir untuk bisa menjadi peredam amarah ku. pengusir jenuhku. yang mampu menyederhanakan lelah ku. yang bisa ku katakan pada Allah adalah, 'jaga dia ya Rabb, karena dia baik'.

aku tidak menduakan Allah. karena aku belum mencintainya. aku hanya menyayanginya karena Allah. dan dia bisa membatasi dirinya sendiri.

dia tau bahwa cintaku hanya untuk Allah, rinduku ku titipkan pada Allah, pemilik hati kami. penjaga yang Maha Perkasa.

dia tau apa itu selesai, dia memahami bagaimana itu selesai, dia mengerti sakitnya selesai. tapi dia belum menjadi milikku, dia masih milik Allah.

dia tau harus pergi kemana jika selesai, dia tau harus mengatakan apa jika selesai, dia tau harus bagaimana jika selesai. itu komitmen, sejauh ini karena Allah.

tidak ada dendam, biarkan saja. dan..

selesai.